Modul : Pengertian, Karakteristik Dan Tujuan Pembuatan Serta Komponen-Komponennya
wawasanpendidikan.com; seringkali dalam memmenolong proses belajar-belajar (dulu disebut mencar ilmu mengajar) guru sering memakai media menolong semoga pembelajaran berjalan efektif. salah satu yang sering dipakai ialah Modul. Modul mencakupkan ringkasan materi yang akan di ajarkan kepada siswa semoga lebih megampangkan sisiwa mengklasifikasikan ilmu yang di pelajari. nah, mungkin masih ada yang tidak mengenal modul. kali ini sobat bersahabat pendidikan akan mengkaji lebih dalam tentang Modul. baik pengertian Modul, Karakteristik Modul dan Tujuan pembuatan modul serta komponen-komponen modul. untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel dibawah ini.
A. Pengertian Modul
Ada beberapa pengertian Modul yang dikemukakan para pakar, diantaranya sebagai diberikut:
1. Menurut Nana Sujana dalam buku Teknologi Pengajaran menyampaikan bahwa Modul didefinisikan sebagai satu unit kegiatan belajar-mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan:
- Tujuan instruksional yang akan dicapai
- Topik yang akan dijadikan dasar proses belajar-mengajar
- Pokok-pokok materi yang dipelajari
- Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan kegiatan yang lebih luas
- Peranan guru dalam proses belajar-mengajar
- Alat-alat dan sumber yang akan dipergunakan
- Kegiatan-kegiatan mencar ilmu yang harus dilakukan dan dihayati anakdidik secara berurutan
- Lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa
- Program penilaian yang akan dilaksanakan
2. Menurut Wayan Santyasa Dalam makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan menyampaikan bahwa Modul ialah suatu cara perorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan.
3. Menurut Daryanto, Mengatakan bahwa Modul ialah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan semoga akseptor didik sanggup mencar ilmu secara berdikari tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul meliputi paling tidak tentang segala komponen dasar materi ajar.
4. Menurut Usman Basyiruddin dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islammengatakan bahwa Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang bangkit sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan mencar ilmu yang disusun untuk memmenolong para siswa dalam mencapai sejumlah tujuan mencar ilmu yang sudah dirumuskan secara spesifik dan operasional.
5. Menutur Sofwan Amri dalam buku Kontruksi Pengembangan Pembelajaranmengatakan bahwa Modul ialah suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk dipakai oleh akseptor didik, disertai dengan pedoman penerapannya untuk para guru.
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa Modul ialah alat atau masukana pembelajaran yang meliputi materi yang bertujuan semoga akseptor didik sanggup mencar ilmu berdikari atau dengan bimbingan guru dalam kegiatan mencar ilmu mengajar dan cara untuk mengevaluasi yang dirancang secara sistematis, dan menarikdanunik untuk mencapai kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Karakteristik Modul
Modul mempunyai beberapa karakteristik tertentu, contohnya berbentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap, meliputi rangkaian kegiatan mencar ilmu yang dirancang secara sistematis, meliputi tujuan mencar ilmu yang dirumuskan secara terperinci dan khusus, memungkinkan siswa mencar ilmu mandiri, dan ialah realisasi perbedaan individual. Sebuah modul bisa dikatakan baik dan menarikdanunik apabila terdapat karakteristik sebagai diberikut.
1. Self Instructional;
yaitu melalui modul tersebut seseorang atau akseptor mencar ilmu bisa membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi aksara self instructional , maka dalam modul harus;
- Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
- Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil spesifik sehingga megampangkan mencar ilmu secara tuntas.
- Menyediakan pola dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran.
- Menampilkan soal-soal tes, kiprah dan sejenisnya yang memungkinkan pengguna mempersembahkan respon dan mengukur tingkat penguasaannya.
- Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks kiprah dan lingkungan penggunanya.
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
- Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
- Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan penerapan diklat melaksanakan self assessment.
- Terdapat instrumen yang sanggup dipakai penggunanya mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi.
- Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya mengetahui tingkat penguasaan materi.
- Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2. Self Contained;
yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini ialah mempersembahkan peluang pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang tuntas, sebab materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan sumbangan atau pemisahan materi dari satu unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus dikuasai.
3. Stand Alone (berdiri sendiri);
yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus dipakai bantu-membantu dengan media pembelajaran lain. melaluiataubersamaini memakai modul, pebelajar tidak tergantung dan harus memakai media yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan kiprah pada modul tersebut. Jika masih memakai dan bergantung pada media lain selain modul yang digunakan, maka media tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang bangkit sendiri.
4. Adaptive;
modul hendaknya mempunyai daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jikalau modul sanggup menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan. melaluiataubersamaini memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan teknologi pengembangan modul multimedia hendaknya tetap “up to date”. Modul yang adaptif ialah jikalau isi materi pembelajaran sanggup dipakai hingga dengan kurun waktu tertentu.
5. User Friendly;
modul hendaknya berteman bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat memmenolong dan berteman bersahabat dengan pemakainya, termasuk kegampangan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, simpel dimengerti serta memakai istilah yang umum dipakai ialah salah satu bentuk user friendly.
C. Tujuan Pembuatan Modul
Penggunaan modul dalam kegiatan belajar-mengajar bertujuan semoga tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Para siswa sanggup mengikuti kegiatan pengajaran sesuai dengan kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak mencar ilmu mandiri, sanggup mengetahui hasil mencar ilmu sendiri, menekankan penguasaan. melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa pembuatan modul bertujuan semoga akseptor didik:
- Dapat mencar ilmu dengan kesanggupan dan berdasarkan lamanya waktu yang dipakai mereka masing-masing.
- Dapat mencar ilmu sesuai dengan cara dan metode mereka masing-masing.
- Memdiberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dan remedial dan banyaknya ulangan
- Dapat mencar ilmu sesuai dengan topik yang diminati.
D. Komponen-komponen Modul
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam penyusunan modul terdiri dari empat komponen utama, yakni:
1) Petunjuk guru
Guru harus benar-benar mengetahui dan menguasai materi yang akan disajikan dan prinsip-prinsip penyampaiannya. Dalam hal ini ada dua hal pokok yang harus dikembangkan yaitu:
- Uraian umum tentang kedudukan dan keadaan modul tertentu dalam rangka kegiatan pendidikan yang lebih besar.
- Uraian khusus tentang topik modul, untuk kelas berapa modul tersebut digunakan, berapa waktu (jam) waktu lamanya, apa tujuan instruksionalnya, pokok-pokok materi yang dipelajari siswa, mekanisme mencar ilmu mengajar, baik kegiatan guru maupun alat-alat dan sumber yang akan digunakan.
2) Program Kegiatan Siswa
Dalam komponen ini terdapat beberapa hal, yakni; tentang identifikasi modul yang tampak dalam sampul atau jilid yang berkenaan dengan nama, nomor modul, kelas, dan waktu yang disediakan. Petunjuk untuk siswa yang berupa klarifikasi topik yang didiberikan, pengarahan tentang langkah-langkah yang dilakukan, dalam waktu yang disediakan untuk menuntaskan suatu modul.
Tujuan pelajaran yang hendak dicapai oleh siswa, pokok-pokok materi yang harus dipelajari, alat peraga yang akan dipergunakan, dan petunjuk tentang kegiatan mencar ilmu baik untuk membaca, mengerjakan tugas-tugas maupun cara-cara mengisi lembaran-lembaran lainnya.
3) Lembaran Kerja
Lembaran kerja ini ialah lembaran yang memungkinkan para siswa mencar ilmu sendiri, baik dalam bentuk pedoman observasi maupun kawasan tugas-tugas. Dalam lembaran kerja nampak topik-topik berupa duduk kasus yang harus diselesaikan atau dikerjakan dalam format-format tertentu.
4) Alat Evaluasi
Alat penilaian dalam modul bisa berupa lembar observasi atau tes. Tes ini mencakupkan pedoman penerapan lembaran tes, lembaran jawabanan, dan kunci jawabanan. Tes tersebut sanggup dilakukan pada pretes dan post-tes. melaluiataubersamaini demikian sanggup dilihat dari kemajuan anak antara sebelum dan setelah mempelajari modul tertentu.
- Secara garis besar langkah-langkah dalam menyusun dan menyebarkan modul yaitu: merumuskan sejumlah tujuan intruksional secara spesifik dan dalam tingkah laris yang operasional yang sanggup diamati dan sanggup diukur.
- Urutan tujuan- tujuan tersebut memilih langkah-langkah yang diikuti modul tersebut.
- Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan dan kemampuan yang sudah dimilikinya sebagai prasyarat untuk mempelajari modul.
- Menyusun alasan atau rasional akan pentingnya modul tersebut dipelajari siswa
- Kegiatan-kegiatan mencar ilmu direncanakan untuk memmenolong dan membimbing siswa semoga mencapai kompetensi dalam belajarnya.
- Menyusun post-test untuk mengukur hasil mencar ilmu siswa, hingga seberapa jauh mereka sanggup menguasai tujuan-tujuan instruksional yang termuat dalam modul tersebut.
- Sumber belajar: meliputi tentang sumber-sumber belajarbyang sanggup ditelusuri dan dipakai oleh akseptor didik.
Demikianlah artikel tentang Modul : Pengertian, Karakteristik dan Tujuan Pembuatan Serta Komponen-komponennya semoga bermanfaa
Daftar Pustaka
- Nana Sudjana. (2004). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
- Usman Basyiruddin. (2002). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers
- Santyasa, Wayan,” Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul”, dalam http://maskursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf
- Daryanto. (1993). Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito
- Sofwan Amri, et.al.(2010). Kontruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka






Posting Komentar untuk "Modul : Pengertian, Karakteristik Dan Tujuan Pembuatan Serta Komponen-Komponennya"