Peta Konsep (Consept Mapping): Pengertian, Ciri-Ciri, Tajuan Pembuatan Dan Langkah - Langkah Pembuatannya
wawasanpendidikan.com; salah satu cara yang sanggup dipakai oleh guru untuk memmenolong proses pembelajaran di kelas ialah mengklasifikasikan materi materi yang di ajarkan semoga pemaparannya lebih terarah dan kondusif. penggunaak peta konsep (Consept Mapping) ialah solusi untuk megampangkan guru dalam mengajar di kelas. nah, kali ini teman bersahabat pendidikan akan mengulas secara tuntas wacana Peta Konsep mulai dari pengertian, Ciri-Ciri, Langkah-langkah dalam membuat peta konsep hingga tujuan pembuatan petakonsep itu sendiri. semoga bermanfaa
A. Pengertian Peta Konsep (Consept Mapping)
Teknik lain untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman akseptor didik terhadap bahan-bahan yang sudah dibacanya ialah pembelajaran peta konsep. Peta konsep ialah salah satu pendukung pembelajaran kooperatif (Suprijono,2009).
Salah satu dalam teori Ausubel ialah bahwa faktor yang paling penting yang bisa menghipnotis pembelajaran ialah apa yang sudah diketahui siswa (pengetahuan awal). Makara supaya berguru jadi bermakna, maka konsep gres harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Ausubel belum menyediakan suatu alat atau cara yang sesuai yang dipakai guru untuk mengetahui apa yang sudah diketahui oleh para siswa. Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin (dalam Dahar 1988) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-konsep yang sudah dimiliki siswa, supaya berguru bermakna berlangsung sanggup dilakukan dengan pemberian Peta Konsep (Amri dan Iif, 2010).
Pengorganisasian materi bimbing guna persiapan mengajar untuk semester tertentu, concept map sanggup dipakai sebagai cara untuk membangun struktur pengetahuan para guru dalam merencanakan materi ajar. Desain materi bimbing menurut concept map ini mempunyai karakteristik yang khas. Pertama, ia spesialuntuk mempunyai konsep-konsep atau ide-ide pokok (sentral, mayor, utama). Kedua, ia mempunyai kekerabatan yang mengaitkan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Ketiga, ia mempunyai label yang menyembunyikan arti kekerabatan yang mengaitkan antara konsep-konsep. Keempat, desain itu berwujud sebuah diagram atau peta yang ialah satu bentuk representasi konsep-konsep atau materi materi bimbing yang penting (Munthe, 2009).
Mengambil inspirasi dari teori asimilasi Ausubel, Novak berbagi teori pada tahun 1974. Dalam penelitiannya tersebut, ia menghasilkan concept map sebagai satu diagram yang berdimensi dua, yaitu analog dengan sebuah peta jalan yang tidak spesialuntuk mengidentifikasi butir-butir utama (konsep-konsep), tetapi juga menggambarkan kekerabatan antar konsep utama tersebut (Munthe, 2009).
B. Ciri-Ciri Peta Konsep (Consept Mapping)
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, ciri-ciri peta konsep sebagai diberikut (Trianto, 2007) :
- Peta konsep atau pemetaan konsep ialah suatu cara untuk menunjukkan konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika. melaluiataubersamaini memakai peta konsep, siswa sanggup melihat bidang studi itu lebih terang dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
- Suatu peta konsep ialah gambar dua dimensi dari suatu bidang studi ,atau suatu cuilan dari bidang studi. Ciri inilah yang sanggup menunjukkan hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep.
- Tidak tiruana peta konsep mepunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain.
- Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
Berdasarkan pemaparan ciri-ciri peta konsep di atas maka sebaiknya peta konsep dibentuk secara hierarki yang artinya konsep yang lebih inklusif ditempatkan pada posisi paling atas, sehingga semakin ke bawah konsep-konsep yang tersaji semakin kurang inklusif.
C. Langkah-Langkah dalam Membuat Peta Konsep (Consept Mapping)
Dalam bidang sains, peta konsep sanggup membuat informasi yang dianggap bersifat aneh menjadi informasi yang bersifat konkret. Sehingga sangat bermanfaa untuk meningkatkan ingatan terhadap suatu konsep. Adapun langkah-langkah dalam membuat peta konsep ialah sebagai diberikut (Arends ,1997 yang dikutip oleh Trianto, 2009):
- Mengidentifikasi inspirasi pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. misal Ekosistem
- Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang inspirasi utama. misal individu, populasi, dan komunitas.
- Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut
- Kelompokkan ide-ide sekunder di keliling inspirasi utama yang secara visual mengatakan kekerabatan ide-ide tersebut dengan inspirasi utama.
Langkah-langkah mutlak dalam membuat peta konsep ialah sebagai diberikut (Munthe, 2009):
- Brainstorming atau curah gagasan
- Menentukan 8-12 konsep (topik) utama ( mayor)
- Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar
- Menghubungkan konsep-konsep dengan garis
- Memdiberikan label di atas garis panah
Dari langkah-langkah yang dikemukakan di atas sanggup disimpulkan bahwa dalam membuat suatu peta konsep langkah awalnya di mulai dari menentukan suatu materi bacaan , kemudian menentukan konsep-konsep yang relevan kemudian menyusun konsep-konsep tersebut secara hierarki dari yang inklusif hingga yang kurang inklusif dalam satu bagan. Kemudian antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dihubungkan dengan kata penghubung ibarat “terdiri atas”, “contoh”, dan lain-lain.
D. Tujuan Pembuatan Peta Konsep (Consept Mapping)
Dalam pendidikan peta konsep sanggup diterapkan untuk aneka macam tujuan, diantaranya :
- Menyelidiki apa yang sudah diketahui siswa, untuk memperlancar proses belajar, baik guru maupun siswa perlu mengetahui “tempat awal konseptual”. melaluiataubersamaini kata lain guru harus mengetahui konsep-konsep apa yang sudah dimiliki siswa untuk pelajaran gres akan dimulai.
- Belajar bagai mana belajar, dengan meminta siswa menyusun peta konsep dari isi cuilan tersebut. melaluiataubersamaini cara demikian ia sudah berusaha benar untuk memahami isi pelajaran itu. Sehingga peta konsep berfungsi untuk menolong siswa berguru bagaimana belajar.
- Mengungkapkan konsepsi salah, konsepsi salah biasanya timbul sebab terdapat kaitan antara konsep-konsep yang menyebabkan proporsi yang salah.
- Alat evaluasi, Selama ini alat penilaian yang dikenal oleh guru dan siswa terutama bentuk tes adil atau tes essai. Walaupun cara penilaian ini akan terus memegang peranan dalam bidang pendidikan, metode-metode penilaian gres perlu dipikirkan untuk memecahkan masalah-masalah penilaian yang dihadapi remaja ini. Salah satu bentuk penilaian yang dimasukankan ialah peta konsep (Dahar, 1988).
misal Peta Konsep
Sumber:
- Suprinjo, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
- Dahar, R.W.1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
- Amri,S. dan Iif K.A. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
- Munthe, B. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
- Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Posting Komentar untuk "Peta Konsep (Consept Mapping): Pengertian, Ciri-Ciri, Tajuan Pembuatan Dan Langkah - Langkah Pembuatannya"